TONY Q LEGENDA MUSIK REGGAE INDONESIA
Sampai kemudian Tony berlabuh di Pasar Kaget Blok-M, hidup secara bohemian dengan mengamen. Ia merasa senang, bebas dan nyaman. “Orangtua saya begitu prihatin mendengar cerita orang-orang bahwa saya ngamen… Padahal saya bahagia dengan cara hidup seperti itu. Banyak teman, makan-tidur-ngamen… hari-hari yang bebas. Ngitung duit jam empat pagi di Hoya. Dapat uang beli senar gitar atau beli buku dan alat-alat lukis,” tutur Tony Q. yang pada masa itu banyak belajar dari musisi jalanan, Anto Baret dan lingkar pergaulan seniman Bulungan. Baginya, rasa was-was orangtua adalah wajar, justru mendorongnya untuk lebih berprestasi.
Perjalanan bermusik Tony Q memang terasah lewat mengamen kemudian mulai tampil di kafe-kafe di bilangan Blok-M. Selain untuk dapur supaya tetap ngebul, sekaligus bisa bergaul dengan segala kalangan, Tony Q mengaku ini jadi media belajar buat dia, untuk lebih baik dalam bermusik. Kini secara berkala Tony Q tampil di BB’s sebuah bar di bilangan Menteng setiap jumat dan sabtu malam. Di sana kerapkali band-band reggae seperti Steven n’ Coconut Treez, Pasukan Lima jari, Gangsta Rasta, dan kadang band reggae dari Yogya, Shaggy Dog juga Jony Agung musisi reggae asal Bali tampil menyemarakkan suasana.
Musik Tony Q Rastafara sangat kental unsur musik-musik traditional Indonesia seperti Paris van Java berlirik bahasa Sunda dan beralunan khas lagu-lagu Pasundan. Ngayogyakarta berbahasa Jawa, yang sangat khas dengan musik Jawa Tengah. kemudian Pesta Pantai yang memadukan musik talempong Minang. Lalu ada Anak Kampung yang memasukkan irama lagu Melayu. Tony Q percaya bahwa reggae yang notabene-nya berasal dari Jamaika bisa ber-akulturasi dengan budaya local Indonesia dan menciptakan Reggae Indonesia.
Sumber : Blog Lain Yoms.....
0 komentar:
Posting Komentar